26 Jan 2012

Kekonyolan Cinta(?)

Jatuh cinta itu indah, begitu kata orang-orang. Jatuh cinta membuat kita awet muda, kata orang-orang yang lain. Jatuh cinta itu seperti pelangi yang menghiasi langit seusai hujan.

Tidak, saya tidak sedang jatuh cinta. Saya sedang rindu jatuh cinta, lebih tepatnya. Konyol? Ahh..tidak ada yang konyol untuk hal yang satu ini. Bukankah orang-orang rela menjadi konyol bahkan hampir gila ketika jatuh cinta?

Dulu, sewaktu saya masih duduk di sekolah menengah pertama, saya naksir kakak kelas. Saya kelas satu dan dia kelas dua. Setiap hari, saya sengaja lewat di depan kelasnya. Karena kebetulan, kelasnya terletak sebelum kelas saya. Saat itu saya hanya berani curi-curi pandang, sampai tiba hari ulang tahunnya (jangan tanya kapan, karena saya sudah lupa) saya memberanikan diri buat menghubungi nomor rumahnya. Dengan hati berdebar-debar saya pun memencet nomor pemberian teman si kakak kelas lewat teman saya. Sial, pembantu rumah tangganya-lah yang mengangkat telepon. Setelah kejadian itu, saya pun enggan (atau lebih tepatnya, malu) hingga kemudian "berpindah hati".

Beranjak (sedikit)lebih dewasa, saya terkesan dengan seorang kakak kelas yang rela memberikan sendok miliknya kepada saya supaya dapat memakan buah yang berada di dalam es buah. Sedangkan ia malah memakan nasi kotak miliknya dengan tangan. Lelaki ini terlihat pendiam dan agak misterius tapi cerdas, begitu anggapan saya ketika pertama kali melihatnya. Namun, setelah mengenalnya semua anggapan saya itu salah. Menyesal? Tidak. Ternyata ia penuh dengan kejutan, sedikit gila, dan keras kepala seperti saya.

Saya masih ingat kejutan pertama yang ia berikan kepada saya. Malam itu dia datang sendirian ke rumah saya, padahal saya tidak penah memberikan alamat rumah saya kepadanya. Atau di lain waktu, ketika saya study tour dan belum menyiapkan bekal, tiba-tiba pagi hari sebelum bus berangkat dia sudah ada di sekolah dan membawa satu kantong penuh makanan kecil.

Setiap hari, saya melewati kelasnya dan mencuri-curi waktu untuk sekedar bisa melewati kelasnya. Entah mengumpulkan tugas teman sekelas ke ruang guru, ijin ke ruang BP atau jajan di kantin sebelah kelasnya. Saya juga rela bangun subuh-subuh demi membawa makanan untuknya.
Apapun itu, saya rindu..sangat rindu jatuh cinta.. Mungkin nanti, ketika saya jatuh cinta saya jadi lebih waras atau malah lebih konyol dan lebih gila.

11 Jan 2012

tersesat?

maaf..
aku tak bisa lagi pulang ke rumah
seberapa kuat pun keinginanku

dulu..
aku menunggumu
selalu menunggumu pulang

berharap kamu yang tersesat kala itu
menemukan jalan pulang

aku menunggu
selalu menunggumu
hingga habis asaku

lalu aku memutuskan untuk pergi
dan meletakkan kunci rumah kita
yang entah dimana sekarang

aku ingin pulang
tapi di setiap jalanku menuju rumah
selalu ada yang menghalangiku

percayalah..
sesungguhnya aku pun ingin pulang
kembali membangun rumah kita yang tlah dihantam badai

namun..
aku tak mampu
langkah kakiku menuntunku menuju jalan lain

030112